Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Disusun Oleh :
Nama : Suryo Ari Sasmito ( 17116204 )
Kelas : 1KA24
Fak/Jur : FIKTI / Sistem Informasi
Nama Dosen : Dian Nur Indah, SIKOM
Artikel ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Keutuhan manusia sebagai pribadi
dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai
yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari
kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran,
perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk
menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun
secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu
mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam
rasa yang kasat mata. Seni rupa sebagai karya seni yang nampaknya rupa
seolah-olah hanya dapat dihayati dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang seni
rupa itu lebih disamakan dengan seni visual.
Rumusan
Masalah
- Pengertian sastra dan seni
- Peranan sastra
- Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
- Pengertian dan jenis – jenis prosa
- Sebutkan 5 komponen dalam prosa lama dan baru
- Jelaskan pengertian dan nilai – nilai prosa fiksi
- Sebutkan 2 karya sastra dan 1 contoh prosa
- Pengertian puisi
- Sebutkan kreativitas penyair dalam membangun puisinya
- Sebutkan alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD
- Tuliskan 1 contoh puisi
Tujuan
Penulisan
Agar
para pembaca serta penulis mengetahu dengan jelas tentang dari materi “Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan”. Dan mengajak para pembaca untuk ikut
serta dalam pengaplikasiannya dalam membangun kosep ilmu budaya dasar dalam
kesusastraan sehingga pengaplikasiannya akan terlihat jelas di kehidupan sehari
– hari
PEMBAHASAN
Pendekatan Kesusastraan
Pengertian Sastra dan Seni
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta
śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata
dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata
ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis
tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di
pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon
kabarnya kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa
Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan
orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di
eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/
atau karya dari sebuah kegiatan.
Peranan Sastra
Sastra
dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir
dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya
kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Hubungan
Sastra dan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi
– materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra
dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya.
Hubungan Antara Sastra, Seni Dengan Ilmu
Budaya Dasar
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi
– materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra
dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya.
Latar
belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan
dengan masalah sebagai berikut :
1.
kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3.
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Prosa
Pengertian Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan
puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta
bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari
bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta
berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa
lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun.
Jenis – Jenis Prosa
Prosa
terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima Komponen Dalam Prosa Lama
Prosa
lama meliputi :
1.
Dongeng-dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru
Proses
baru meliputi :
1. Cerita pendek
2. Roman / novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi
Pengertian Prosa Fiksi
Istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya fiksi,
biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi atau cerita
berplot. Jadi pengertian prosa fiksi ialah kisah atau cerita yang diemban oleh
pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan latar serta tahapan dan rangkaian
cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita . rumusan yang dipaparkan itu ialah rumusan dalam artian
konvensional karena sebuah prosa fiksi seringkali justru anti cerita dan tidak
berplot. Dalam bentuk prosa fiksi yang non konvensional itu, tujuan pengarang
umumnya hanya ingin menampilkan gagasan secara aktual lewat karya prosa yang
ditampilkannya. Untuk meahaminya, pembaca harus memilki bekal ilmu humanitas
terutama psikologi dan filsafat.
Karya fiksi lebih lanjut dapat dibedakan dalam
berbagai macam bentuk baik itu roman, novel, novelet, maupun cerpen. Perbedaan
berbagai macam bentuk dalam karya fiksi itu pada dasarnya hanya terletak pada
kadar panjang pendeknya isi cerita, kompleksitas isi cerita, serta jumlah
pelaku yang mendukung cerita itu sendiri. Akan tetapi, elemen-elemen yang
dikandung oleh setiap bentuk karya fiksi maupun cara pengarang memaparkan isi
ceritanya memiliki kesamaan meskipun dalam unsur-unsur tertentu mengandung
perbedaan. Oleh sebab itulah, hasil telaah suatu roman, misalnya pemahaman
ataupun keterampilan lewat telaah itu, dapat juga diterapkan baik dalam rangka
menelaah novel maupun cerpen.
Nilai – Nilai Yang Ada Dalam Prosa
Fiksi
Sebagai
seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata
lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca
fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat
mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang
belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca
juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau
mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.
Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat
di dalam ensildopedi. Dalam novel sering kita dapat belajan sesuatu yang lebih
daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan
masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing
sama sekali.
3.
Prosa fiksi memberikan warisan kultural
hentinya dari Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi,
dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalamanpengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam
kehidupan sendiri.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Puisi
Pengertian Puisi
Puisi
adalah suatu bentuk dalam karya sastra yang berasal dari hasil suatu perasaan
yang di ungkapankan oleh penyair dengan bahasa yang menggunakan irama, rima,
matra, bait dan penyusunan lirik yang berisi makna.
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan
dengan Puisi
Pembahasan
puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada
tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai
sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau
pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi
tennasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian
cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui
media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan
kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai
rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan,
sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari
penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah
sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman
dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”.
lni berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan
pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu
sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan)
yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan
tentang masyarakat.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan
membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran
manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang
penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan
pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi
juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk
sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi
dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
–
penderitaan atas ketidak adilan
–
perjuangan untuk kekuasaan
–
konflik dengan sesamanya
–
pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Contoh karya sastra
KENANGAN
untuk
Karinah Moordjono
Kadang
Di
antara jeriji itu-itu saja
Mereksmi
memberi warna
Benda
usang dilupa
Ah!
Tercebar rasanya diri
Membumbung
tinggi atas kini
Sejenak
Saja.
Halus rapuh ini jalinan kenang
Hancur
hilang belum dipegang
Terhentak
Kembali
di itu-itu saja
Jiwa
bertanya: Dari buah
Hidup
kan banyakan jatuh ke tanah?
Menyelubung
nyesak penyesalan pernah menyia-nyia