Social Icons

Pages

Sabtu, 27 Januari 2018

Analisa SWOT Loyverse POS ( PT Pos Indonesia )



Nama  : Suryo Ari Sasmito

Kelas  : 2KA29

Fak/Jur : FIKTI/SISTEM-INFORMASI


Strenght ( kekuatan )

PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap permasalahan fungsi logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai, professional adalah budaya yang diterapkan oleh PT. Pos Indonesia.

Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi pelanggan melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang lebih cepat dan fleksibel.
Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management Unit Bisnis Total LogistikStrategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus dengan orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi akan dikelola sebagai strategic business unit ( SBU) PT Pos Indonesia yang mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bisnis secara professional.

Sumber daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan ( comparative advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia ( Persero) dengan keunggulan pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih ( selected people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di bidang Supply Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman selama bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada saluran distribusi juga merupakan kekuatan yang diyakini mampu memberikan nilai tambah. Kapasitas produksi yang dimiliki selain gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan koneksi virtual dan kesisteman jaringan yang sangat kuat antar satu node dengan node lainnya yang hingga saat ini mungkin sulit disamai oleh pihak manapun juga.

Jaringan layanan PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis kepada pelanggan. Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh pelosok Indonesia yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap ( gedung kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan dibangun dengan system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang terletak di Batam, Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar. Titik konsolidasi terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.
Memberikan layanan jasa ogistik secara paripurna dan customized yang senantiasa dapat diintegrasikan kepada klien meliputi:
  1. Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir ( from tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management ( scm) . Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing, Freight Forwarding dan Transporting.
  2. Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan ( consignee) mulai dari pengurusan dokumen hingga penanganan pengiriman barang mereka.
  3. Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer untuk memindahkan kiriman dari satu tempat ( pabrikasi) ke distribution center ( DC) atau langsung ke retailer ( Point To Point) .
  4. Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya terdapat aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling, Selected Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang appropriate.

Kemitraan yang menjadi salah satu pilar key success factor akan di arahkan pada penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak eksternal akan dibangun dengan beberapa provider ( 3PL Logistics) yang bonafide dengan prinsip win-win solution. Sedangkan kemitraan internal akan dibangun dengan prinsip bundling services.

Weakness ( kelemahan )

Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan masyarakat Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme dari produk – produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen enggan dalam menggunakan produk yang telah ada.

Kebanyakan produk – produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih digunakan oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online, terbatasnya jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak semua orang memiliki jaringan internet.

Masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan informasi di Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi belakangan ini di dalam negeri. Oleh sebab itu  meyakinkan dan memberikan keamanan informasi produk – produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar masyarakat kembali percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang marak belakangan ini.

Opportunity ( peluang )

Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan U.S. Postal Service dengan DHL dan FedEx.

Threat ( ancaman )

Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan perusahaan. Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang mendorong komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang berdampak pada bisnis jasa pengiriman pos.

Di luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja perusahaannya. Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM menjadi kurang berjiwa kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN dan pemain tunggal di bisnis jasa pengiriman surat dan logistik sangat kuat di benak karyawan. Citra demikian berdampak negatif terhadap etos kerja karyawan yang berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari dan menangkap berbagai peluang bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan, karyawan lebih banyak bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika jiwa entrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT. Pos Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis.


Sumber  : https://diazvetiauda.wordpress.com/2010/03/15/analisis-swot-pada-pt-pos-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates