Manusia & Kebudayaan
Disusun Oleh :
Nama : Suryo Ari Sasmito ( 17116204 )
Kelas : 1KA24
Fak/Jur : FIKTI / Sistem Informasi
Nama Dosen : Dian Nur Indah, SIKOM
Artikel ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Indonesia
terkenal dengan keragaman budayanya. Karena itu manusia dan kebudayaan adalah
suatu kewajiban yang tidak dapat dipisahkan karena dimana manusia itu menetap
pasti manusia akan menyesuaikan kebudayaan yang ada di daerah dimana ia
tinggal.
Manusia
itu sendiri merupakan makhluk sosial dimana harus berinteraksi satu sama lain
dan melakukan suatu kebiasaan yang terus mereka kembangkan dan kebiasaan
tersebut lama – lama akan menjadi kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki
kebudayaan yang berbeda, karena mereka sendiri mempunyai pergaulan sendiri di
lingkungan atau wilayahnya sehingga manusia dimanapun memiliki kebudayaan yang
berbeda masing – masing. Nah yang membedakan kebudayaan itu sendiri bisa karena
faktor seperti lingkungan, alam, dan manusia itu sendiri.
Rumusan
Masalah
- Jelaskan tentang unsur – unsur yang membangun manusia
- Hakekat manusia
- Perbedaan manusia dengan makhluk yang lain
- Jelaskan kepribadian bangsa Timur
- Tunjukan baganPsiko – sosiogram manusia
- Jelaskan definisi kebudayaan
- Sebutkan tokoh – tokoh kebudayaan
- Sebutkan unsur kebudayaan universal
- Jelaskan perbedaan kebudayaan dalam dua bentuk wujud
- Sebutkan kebudayaan menurut dimensi wujudnya
- Sebutkan faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya unsur kebudayaan baru
- Sebutkan penyebab terjadinya gerak/perubahan kebudayaan
- Sebutkan hubungan antara manusia dan kebudayaan
- Beri contoh hubungan antar manusia dengan kebudayaan
- Sebutkan pengertian dialektis dan 3 tahap dalam prosesnya
Tujuan
Penulisan
Agar para pembaca serta penulis
mengetahui dengan jelas dan tidak bertanya – tanya tentang apa itu Manusia
& Kebudayaan, mengetahui unsur, diagram, tokoh – tokoh serta apa isi
penjelasan lainnya dari Manusia & Kebudayaan, kemudian mengajak para
pembaca untuk ikut serta dalam membangun suasana melalui hubungan Manusia &
Kebudayaan ini.
PEMBAHASAN
Unsur – Unsur Yang Membangun Manusia
dan Kebudayaan
Sebenarnya ada banyak unsur yang
membangun manusia, tetapi disederhanakan menjadi 2 klasifikasi. Yaitu unsur
jasmani dan rohani. Unsur jasmani
adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti
makan, minum, dll. Jika tidak dipenuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia
itu sendiri. Sedangkan unsur rohani semua
hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani atau hati manusia, seperti halnya
agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia, dll. Kemudian
ada unsur lain yang membentuk manusia. Yaitu
- Jasad, badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat, mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
- Ruh, bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menajdi pusat lahirnya kebudayaan.
- Nafas, diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
Hakekat Manusia
Pada saat-saat tertentu dalam perjalanan hidupnya,
manusia mempertanyakan tentang asal-usul alam semesta dan asal-usul
keber-ada-an dirinya sendiri. Terdapat dua aliran pokok
filsafat yang memberikan jawaban atas
pertanyaan tersebut, yaitu Evolusionisme dan
Kreasionisme (J.D. Butler, 1968). Menurut Evolusionisme,
manusia adalah hasil puncak dari mata
rantai evolusi yang terjadi di
alam semesta. Manusia sebagaimana halnya alam
semesta ada dengan sendirinya berkembang dari alam itu
sendiri, tanpa Pencipta. Penganut aliran ini antara lain Herbert Spencer,
Charles Darwin, dan Konosuke Matsushita. Sebaliknya, Kreasionisme
menyatakan bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta adalah
ciptaan suatu Creative Cause atau Personality, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Penganut aliran ini antara lain Thomas Aquinas . Memang kita
dapat menerima gagasan tentang adanya
proses evolusi di alam semesta termasuk pada diri
manusia, tetapi tentunya kita menolak pandangan
yang menyatakan adanya manusia di alam semesta semata-mata sebagai hasil
evolusi dari alam itu sendiri, tanpa Pencipta.
Hakekat
manusia adalah sebagai berikut
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakan hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah lauk intelektual dan sosial
- Dapat mengarahkan dirinya ketujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan hasil nasibnya
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain
1.
Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus
bereproduksi hingga akhir ayat, manusia khususnya wanita hanya akan
bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2.
Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primate maupun binatang yang lain,
manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh
keturunannya. Berapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang
lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna
3.
Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat
tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak
diketahui secara pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah
banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4.
Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia
memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan simpanse.
Ditunjang dengan tulang hyoid berbebentuk tapal kuda yang terletak dibawah
lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
5.
Mengenal Pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu
(rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu
dipermukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa
membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6.
Jari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu – satunya spesies yang bisa
memutar jempul tangannya ke berbagai arah hingga 360 derajat. Jari – jari yang
lainnya juga lebih fleksibel dibandingkan primatta, sehingga manusia menjadi
spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
Kepribadian Bangsa Timur
1.
Indentik menujunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat
Faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya
Indonesia menjadi bangsa yang berkesan dimata orang asing yang berkunjung ke
Indonesia karena faktor inilah yang seolah – olah membuat kesan yang tidak
terlupakan. Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih
unggul darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai
kesopanan.
2.
Bangsa yang amat peduli dengan orang lain
Peduli kepada sesame merupakan sebuah keharusan yang
tidak bisa ditinggalkan. Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam
memberikan simpati dan keperdulian, orang asing belum dikenalpun akan dibantu
selama ia bisa membantunya, Hal ini sangan jauh berbeda dengan kepribadian
bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam
kehidupan bermasyarakat.
Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut
ini contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia :
Nomor
7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang
sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh
manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah
tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor
5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan
gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang
lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan.
kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa
yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor
3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau
sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta
bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk
hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran
hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang
dan pembeli.
Nomor
1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia
tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti
tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum
pernah dikunjungi atau dijumpai.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayan adalah suatu
pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
1. Nostrand (1989: 51)
Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir,
berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
2. Larson dan Smalley
(1972: 39)
Kebudayaan sebagai “blue print” yang
memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan
keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
masalah
status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup.
budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat
dan komunitas persegi persegi.
3. Sir Edwards B Tylor
(1871: 1)
Kebudayaan
adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia
KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan,
kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy
terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
4. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya
guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
5. Prof.Dr.Koentjoroningrat
(1985: 180)
Kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
6. Djojodigono(1958)
memberikan
defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan kebudayaan itu adalah daya dari
budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Unsur – Unsur Kebudayaan
7 Unsur Kebudayaan Universal
7
Unsur Kebudayaan Universal. Dari beberapa pendapat para ahli, C. Kluckhohn bisa
di ambil referensinya pada pembahasan kali ini. C. Kluckhohn membuat karya yg
berjudul Universal Catagories of Culture , ia menjelaskan 7 unsur dalam bukunya
tersebut dan di beri nama Culture Universals. Yang berisikan sebagai berikut :
1. Sistem Kepercayaan (Religi)
2. Sistem Pengetahuan
3. Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia
4. Mata Pencarian dan Sistem – sistem
Ekonomi
5. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Kebudayaan Dalam Bentuk 2 Wujud
Kebudayaan material
Kebudayaan
material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material
juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion
olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
Wujud Kebudayaan
Wujud dari kebudayaan itu
sendiri adalah :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan
adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
Orientasi Nilai Budaya
1. Hakekat hidup manusia
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat waktu manusia
4. Hakekat alam manusia
5. Hakekat hubungan
manusia
Perubahan Kebudayaan
Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu
Unsur Kebudayaan Baru
Dapat dituliskan berbagai
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru,
yaitu sebagai berikut
1. Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang –
orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Apabila
unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
3. Suatu
unsur kebudayaan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut..
4. Corak
struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru, misalnya system otoriter.
5. Jika
pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh
nilai – nilai agama.
Penyebab Perubahan Kebudayaan
Menurut Soerjono Soekanto
faktor-faktor tersebut terbagi menjadi 2, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern.
Faktor intern merupakan faktor yang
berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang
diantaranya:
Perubahan penduduk, seperti: Kelahiran,
Kematian, dan Migrasi.
Adanya penemuan baru, seperti: Adanya ide
atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan
penemuan baru (Invention), dan Proses pembaharuan atau melengkapi atau
mengganti yang telah ada (Innovation).
Konflik yang terjadi di dalam masyarakat.
Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya,
misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul, atau bahkan berusaha
memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik.
Pemberontakan atau revolusi. Hal ini
menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada suatu negara.
Faktor ekstern merupakan faktor yang
berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya
suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan
perubahan yang mendasar pada suatu negara baik seluruh wujud budaya (sistem
budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur
budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem
religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih berpengaruh kepada
negara yang kalah.
Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian
besar hal ini disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yang menyebabkan
kerusakan alam, seperti mebuang sampah sembarangan, penebangan liar,
pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan masih banyak lagi. Hal ini
dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat tinggal,
harta benda, dan sarana umum lainnya.
Pengaruh budaya lain, seperti: Penyebaran
kebudayaan (Difusi), Pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing
sifat khasnya (Akulturasi), dan Pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya
yang baru tanpa terlihat budaya yang lama sama sekali (Asimilasi).
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Sudah kita ketahui bahwa
hubungan manusia dan kebudayaan itu sangat amat erat dan tidak dapat
dipisahkan, karena setiap kita berada disuatu lingkungan pasti disitu
menerapkan suatu kebudayaan yang harus kita ikuti dan seiring berjalannya
waktu, kehidupan manusia tersebut akan menyatu dengan kebudayaan – kebudayaan
dimana kita tinggal.
Budaya tercipta/terwujud
merupakan hasil dari hubungan manusia dengan segala isi yang ada di ala
mini.Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegen, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena
manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup
Contoh – Contoh Hubungan Antara Manusia dengan
Kebudayaan
1. Kebudayaan –
kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
2. Cara hidup di kota
dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life)
3. Kebudayaan –
kebudayaan khusu kelas sosial
4. Kebudayaan khusus
atas dasar agama
5. Kebudayaan berdasarkan
profesi
Dialektis (Dialektika)
Kebudayaan adalah produk manusia,
namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah
dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika
fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri
manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan
mentalnya.
2. Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap
eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk
melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan
tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil,
komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3. Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas
objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata
lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam
struktur kesadaran subjektifnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar