Disusun oleh :
Nama : Suryo Ari Sasmito ( 17116204 )
Kelas : 2KA29
Fak/Jur : FIKTI / Sistem Informasi
Sistem Development
Life Cycle ( SDLC )
Sistem Development Life Cycle ( SDLC )
adalah keseluruhan proses dalam membangun system melalui beberapa langkah, ada
beberapa model SDLC. Model yang cukup popular dan banyak digunakan adalah
waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid ,
prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize
SDLC adalah tahapan – tahapan pekerjaan
yang dilakukan oleh analis system dan programmer dalam membangun informasi.
Langkah yang digunakan meliputi :
- Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembanggan system informasi
- Mempelajari dan menganalisis system informasi yang sedang berjalan
- Menentukan permintaan pemakai system informasi
- Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
- Menentukan perangkat keras dan perangkan lunak / hardware dan software
- Merancang system informasi baru
- Membangun system informasi baru
- Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan system informasi baru
- Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan system informasi baru bila diperlukan
Dengan tahapan serta siklus diatas ,
dibagi lagi proses untuk membagun system yang besar, biasanya masing – masing langkah
dikerjakan oleh tim yang berbeda. Langkahnya sebagai berikut :
- Analisis system, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
- Spesifikasi kebutuhan system, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan system dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek system
- Perancangan system, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan pengembang system informasi
- Pengembangan Sistem, yaitu tahap pengembangan system informasi dengan menulis program yang diperlukan
- Pengujian system, yaitu melakukan pengujian terhadap system yang telah dibuat
- Implementasi dan pemeliharaan system, yaitu menerapkan dan memelihara system yang telah dibuat.
Siklus
SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah
keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang
bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan
perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar
dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau
kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya
quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality
assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun
kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk
menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi.
Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi
sistem
Sumber : https://yuliagroups.wordpress.com/system-development-life-cycle-sdlc/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar